Perhatian!



Blog ini membahas tentang misteri yang ada di dunia, tetapi saya paling menyukai artikel tentang CRYPTOZOOLOGY. Jadi, anda akan menemukan banyak artikel tentang itu.

Anda boleh copy paste, tetapi jangan lupa mencantumkan linkback ke blog ini.


Danau Pembunuh di Afrika

Selamat pagi pembaca, di pagi yang cerah ini aku akan memberikan sebuah berita yang kayaknya udah lama, tapi seru untuk dibahas. Plus,aku juga minta maaf karena beberapa hari ini aku agak sibuk mengurusi pendaftaran sekolah (hehe,sok sibuk). Udah deh,langsung aja, ini tentang danau pembunuh,...




Kalau kita membaca judulnya saja kita sudah tau artinya, danau ini sudah membunuh kira-kira hampir 1800 orang penduduk sekitar. Waduh, mengerikan, danau apa namanya?


Namanya adalah danau Nyos, danau kawah gunung api di Kamerun. Jadi,inget piala dunia nih. Bagaimana bisa danau ini membunuh 1800 orang? Sebentar, di bawah nanti aku ceritakan.


Danau yang memiliki kedalaman 157 meter ini dulunya adalah bekas kawah gunung berapi kan? Ada yang sudah bisa menjawab pertanyaan bagaimana bisa danau ini membunuh?


Karena danau ini adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi maka, bagian dasar danau adalah magma yang masih panas akibat aktivitas gunung. Lalu? Dan,peneliti mencoba menyelidiki kematian 1800 orang yang meninggal dalam keadaan melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti ada yang sedang duduk-duduk di depan rumah, ada yang memasak,ada yang bermain, dan lain-lainnya. Bukankah ini aneh? Ternyata tidak,karena penyebab kematian mereka sudah diketahui, yaitu terlalu banyak menghirup CO2.


 (Danau Nyos, Kamerun 1)
 (Danau Nyos, Kamerun 2)




Penyebab yang satu ini ditambah dengan bukti kuat peneliti, para peneliti juga membandingkan peristiwa ini dengan peristiwa yang sama di Oregon, tepatnya di Gunung Craten. Aktivitas Gunung Mazame masih mempengaruhi aktivitas magma di bagian bawah danau, sehingga kadar garamnya menjadi lebih pekat dan CO2nya juga bertambah banyak. CO2 ini kemudian merembes dari celah-celah kerak bumi dan menuju ke kawah yang kini telah menjadi danau. Namun, keberadaan air telah menghalangi CO2 itu naik ke udara. Kalaupun ada sedikit yang terlepas, masih bisa hilang terbawa hembusan angin. Sehingga tidak terlalu membahayakan.


Lalu bagaimana dengan kasus Danau Nyos ini? Kalau menurut para peneliti, pada malam hari sebelum kejadian di tahun 1986, ada tebing yang runtuh di pinggir danau lalu tenggelam, membentur dasar danau dan akhirnya lapisan penahan CO2 pecah. Dalam waktu beberapa menit atau malah detik, CO2 mengisi penuh danau dan mengalir ke udara.

Kejadian malam hari itu tidak terlalu dipeulikan oleh penduduk sekitar, memang mereka merasakan udara di sekitar menjadi hangat secara tiba-tiba. Dan,pada keesokan harinya, mayat-mayat sudah tergeletak. Kecuali mereka yang masih selamat. Mereka yang sudah tergeletak dan mereka yang selamat tidak sadar bahwa telah menghirup CO2 yang tidak berbau dan berwarna.

Ya,begitulah posting singkat kali ini, kalau ada kesalahan dalam penulisan atau isi, silahkan berkomentar, tapi yang bijak, pasti aku terima.

Terimakasih sudah membaca

Rabu, 07 Juli 2010 di 07.13

2 Comments to "Danau Pembunuh di Afrika"

Posted by X5 - XXIII ( 13 November 2010 pukul 21.15 )

seperti CO, tidak berbau dan tdk berwarna nan mematikan.

Wah, ada X5 nih, hidup KeboXgatel, hehehe

Reza bukan nih?

Posting Komentar

Apabila anda ingin berkomentar:

1. Menggunakan bahasa yang sopan
2. Tidak mengandung unsur SARA
3. Dilarang menulis SPAM

About This Blog

Share |

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.